.

SELAMAT DATANG .... MOHON MAAF...SITUS INI SEDANG DALAM PERBAIKAN...

Minggu, 29 Juli 2012

PEKERJAAN DINDING


Dinding adalah bagian bangunan yang sangat penting perannya bagi suatu konstruksi bangunan. Dinding membentuk dan melindungi isi bangunan baik dari segi konstruksi maupun penampilan artistik dari bangunan. Ditinjau dari bahan mentah yang dipakai, dinding bangunan dapat dibedakan atas :
1.  Bata cetak/bata kapur, adalah batu buatan yang dibuat dari campuran beberapa bahan dengan perbandingan tertentu, Umumnya digunakan pada rumah-rumah sederhana di perkampungan, pagar pembatas tanah dan lain sebagainya.
2.  Bata celcon atau hebel, terbuat dari pasir silika. Harganya lebih mahal dari pada bata merah. Ukuran umumnya 10 cm x 19 cm x 59 cm.
3. Dinding Partisi, bahan yang dipakai umumnya terdiri dari lembaran multiplek atau papan gipsum dengan ketebalan 9-12 mm.
4.   Batako dan blok beton, adalah batu buatan yang dibuat dari ampuran bahan mentah: tras+ kapur + pasir dengan perbandingan tertentu. Batu buatan jenis ini bentuknya berlubang, model dan lubangnya dibuat bermacam variasi model. Blok beton, adalah batu buatan yang dibuat dari campuran bahan mentah: semen + pasir dengan perbandingan tertentu, sama juga dengan bataco, blok beton ini juga berlubang.
5. Batu bata (bata merah),pada umurnnya merupakan prisma tegak (balok) dengan penampang empat persegi panjang, ada juga batu bata yang berlubang-lubang, batu bata semacam ini kebanyakan digunakan untuk pasangan dinding peredam suara. Ukuran batu bata di berbagai tempat dan daerah tidak sama besamya disebabkan oleh karena belum ada keseragaman ukuran dan teknik pengolahan. Ukuran batu bata umumnya berkisar 22 x 10,5 x 4,8 cm sampai 24 x 11,5 x 5,5 cm....selengkapnya klik di sini




Senin, 16 Juli 2012

DEWATERING


Pada pembangunan gedung bertingkat saat ini sering dibuat basement dengan berbagai alasan, diantaranya adalah menambah ruang dan alasan lain seperti bila dijumpai tanah lembek. Untuk membuat basement, penggalian tidak dapat dihindarkan dan bilamana muka air tanahnya tinggi serta pada lapis yang tembus air maka pemompaan harus dilakukan untuk mengeringkan lahan agar pelaksanaan konstruksi dapat dilakukan.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi situasi ini ialah dengan menggunakan metode pengurasan dengan pemompaan (dewatering) yang dilakukan dengan sumur titik (wellpoint system).

Pekerjaan persiapan
v  Tentukan letak titik dan kedalaman rencana pengeboran
v  Menyiapkan casing pipa pvc dengan urutan sebagai berikut :
Ø  Lubangi pipa casing pada bagian ujung yang akan terendam air dengan diameter lubang sesuai shop drawing dengan menggunakan alat bor
Ø  Bungkus lubang-lubang pipa tersebut dengan kawat ayam/plastik filter.
v  Buat bak penampung air sirkulasi pengeboran berupa galian tanah yang dilapisi semen
v  Laksanakan pengeboran tanah dengan mesin bor, jumlah lubang dan diameter serta kedalaman galian harus sesuai dengan rencana
v  Masukkan pipa pvc yang telah dilubangi kedalam lubang bor secrara bertahap
v  Isi rongga antara lubang pengeboran dan casing pvc dengan coral gundu
v  Buat saluran pembuangan air dari hasil; dewatering
v  Pasang dan operasikan pompa submersible secara otomatis ke dalam casing pvc dengan mengatur
Ø  Rangkaian pompa submersible dengan pipa galvanis
Ø  Letak manometer, stop kran, check valve (untuk mengetahui dan mengatur tekanan/debit air)
Ø  Letak water level control/elektrode (untuk mengatur tinggi rendahnya permukaan air di dalam sumur sebagai pengamanan pompa)
Ø  Letak panel kontrol dan isntalasi listrik
v  Merek merek pompa dewatering yang sering digunakan torishima, ebara dll 
Gambar dewatering


 Gambar persiapan dewatering

                     





                                            

PEKERJAAN PONDASI


Pondasi adalah alas sebuah rumah atau bangunan. Kekuatan bangunan rumah salah satunya ditentukan oleh kekuatan pondasi. Dengan pondasi, kestabilan suatu bangunan terhadap beban dan gaya-gaya (baik luar maupun dalam, baik vertikal, horizontal maupun momen puntir) dapat ditahan.Secara umum, terdapat dua macam pondasi, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal digunakan bila bangunan yang berada di atasnya tidak terlalu besar. Rumah sederhana misalnya. Pondasi ini juga bisa dipakai untuk bangunan umum lainnya yang berada di atas tanah yang keras. Yang termasuk dalam pondasi dangkal ialah pondasi batu kali setempat, pondasi lajur batu kali, pondasi tapak/pelat setempat (beton), pondasi lajur beton, pondasi strouspile dan pondasi-tiang-pancang-kayu.        Sedangkan pondasi dalam ialah pondasi yang dipakai pada bangunan di atas tanah yang lembek. Pondasi ini juga dipakai pada bangunan dengan bentangan yang cukup lebar (jarak antarkolom 6m) dan bangunan bertingkat. Yang termasuk didalamnya antara lain pondasi tiang pancang(beton, besi, pipa baja), pondasi sumuran, pondasi borpile dan lain-lain ...selengkapnya download disini..

Senin, 09 Juli 2012

PEKERJAAN TANAH


Yang dimaksud pekerjaan tanah adalah pekerjaan pengolahan tanah sebelum pelaksanan pembangunan. Ada 3 jenis pekerjaan tanah dalam persiapan pembangunan yaitu pekerjaan penggalian tanah, pekerjaan pengurugan pasir dan pekerjaan perataan atau pengurugan tanah.


 1. Pekerjaan galian tanah
Pekerjaan ini merupakan pembuatan lubang galian untuk pondasi. Pekerjaan ini disesuaikan dengan jenis pondasi yang akan dibuat, kalau misalkan pondasi dibuat dari pasangan batu kali maka penggalian tanah dilakukan sepanjang denah bangunan. Bila akan dibuat pondasi tapak atau pondasi sumuran maka penggaliannya hanya di sudut-sudut bangunan atau pada tumpuan yang merupakan  tempat pemasangan kolom, dan bila akan dibuat pondasi pancang maka pekerjaan penggalian tanah tidak dilakukan karena pondasinya langsung dipancang ke tanah atau dibor ke tanah.
Untuk pondasi tapak atau lajur dari beton, ukuran galiannya sama dengan besar tapak. Namun, untuk pondasi batu kali sebaiknya ukuran galian atasnya dilebihkan 10 cm di kanan dan 10 cm di kiri (bila kosong). Tujuan melebihkan galian tersebut untuk memberikan ruang (space) bagi pekerja agar leluasa bekerja. Misalnya, ukuran bawah pondasi batu belah 80 cm maka ukuran lebar atasnya adalah 100 cm.

 


2.    Pekerjaan urugan pasir
Sebelum pekerjaan pondasi dilakukan perlu dilakukan penaburan pasir urug ke tanah (di sepanjang penggalian). Pekerjaan ini dilakukan karena untuk menghindari tercampurnya adukan dan tanah liat. Ketebalan pasir urug minimal yaitu 5 cm. Untuk jenis pondasi beton plan atau pondasi beton lajur, selain ditaburkan pasir juga perlu dibuatkan lantai kerja dari adukan 1 semen : 2 pasir : 5 koral minimal ketebalan 5 cm.

a.  Pekerjaan urugan atau perataan tanah
Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan pondasi sudah selesai dilakukan. Pekerjaan ini merupakan pengurugan kembali tanah galian pondasi sehingga tanah bekas galian pondasi tidak tampak lagi. Kalau misalkan tanah tersebut masih sisa kemudian tanahnya digunakan untuk meratakan bagian dalam bangunan.

Untuk pekerjaan urugan yang bertujuan sebagai peninggian lantai, kebutuhan tanahnya sagat tergantung pada tinggi peil/elevasi lantai. Biasanya sisa tanah bekas galian sebanyak 2/3 volume tanah galian bila pondasi yang digunakan adalah pondasi batu kali. Bila pondasi yang digunakan adalah pondasi tapak maka sisa tanahnya hanya sekitar 1/3 dari jumlah volume tanah galian. Dengan demikian kebutuhan tanah untuk urugan peninggian lantai (nol lantai) adalah luas bangunan dikalikan sisa tinggi sampai nol lantai dikurangi sisa tanah galian pondasi. Untuk jenis pondasi tiang pancang atau strous tidak ada pengurangan sisa tanah kerena memang tidak ada penggalian tanah. Kemampuan pekerja untuk pengurugan tanah ini dapat mencapai 5 m3 perhari per orang.

PERSIAPAN LAHAN & PEKERJAAN TANAH




        Dalam membangun sebuah rumah, langkah- langkah pekerjaan yang diperlukan adalah pekerjaan perencanaan, pekerjaan pelelangan dan pekerjaan pelaksanaan pembangunan. Pekerjaan perencanaan dilakukan pada awal sebelum membangun rumah. Dengan perencanaan maka sebuah rumah akan dapat diselesaikan pengerjaannya tanpa adanya hambatan. Perencanaan di sini terdiri dari :
v  Perencanaan yang berkaitan dengan tanah
ü  Hendaklah memilih lahan yang berada di lokasi aman dari banjir dan tanah longsor.
ü  Tanah tersebut bukan tanah labil
ü  Berada pada lokasi yang memiliki kedalaman air tanah dangkal.
v  Perencanaan yang berkaitan dengan gambar
Hendaklah tersedia gambar, agar hasilnya sesuai dengan yang kita harapkan. Gambar yang mutlak diperlukan minimal berupa gambar tampak, gambar potongan, serta gambar denah dan lokasi tanah. Gambar-gambar tersebut diperlukan dalam pengurusan IMB (izin mendirikan Bangunan)
v  Perencanaan yang berkaitan dengan volume dan analisis pekerjaan
Dalam ilmu teknik bangunan biasanya penghitungan kebutuhan bahan bangunan menggunakan analisis pekerjaan yang terdiri dari kebutuhan bahan bangunan dan upah pekerjaan. Setelah diperoleh harga satuan pekerjaan, disusunlah RAB (Rencana Anggaran Belanja) atau RAP ( Rencana Anggaran Pelaksanaan).
v  Perencanaan yang berkaitan dengan penjadwalan waktu
Penjadwalan ini dibuat dalam bentuk tabel pekerjaan dengan waktu yang diharapkan agar jenis pekerjaan tersebut selesai dilaksanakan.
Setelah selesai dengan perencanaan, kegiatan selanjutnya adalah pekerjaan pelelangan. Namun, pekerjaan ini, tidak harus dilakukan, terlebih untuk rumah yang dibangunn sendiri, bukan diborongkan. Bila rumah dibangun sendiri, proses selanjutnya adalah pekerjaan pembangunan.

2. 1. PERSIAPAN LAHAN


Setelah lahan yang memenuhi kriteria didapatkan, langkah selanjutnya adalah persiapan lahan. Persiapan disini  terdiri dari :
v  Pembuatan pagar pembatas lokasi pekerjaan.
v  Perataan dan pembersihan lahan dari akar-akar pohon, kayu, dan sampah lainnya.
v  Pembuatan bedeng sebagai tempat istirahat dan juga sebagai tempat peralatan dan material.

Biasanya bedeng dibuat berukuran minimal 3 m x 4 m. Luas bedeng ini tergantung pada banyaknya material yang harus disimpan dan banyaknya pekerja yag menggunakan bangunan tersebut sebagai tempat beristirahat. Dapat saja luas bedeng disesuaikan dengan luas bangunan yang akan dibuat. Bedeng umumnya dibuat dari rangka kayu kaso, penutup dinding dari triplek, penutup atap dari seng gelombang dan penutup lantai dari beton tidak bertulang dengan ketebalan 8 cm.
v  Pekerjaan persiapan kebutuhan air untuk kebutuhan selama pembangunan.
 Bila sudah ada sumber air terdekat, dapat dialirkan dengan selang ke drum-drum penampung. Bila tidak ada, bisa membuat sumur pompa sendiri. 










v  Pekerjaan pembuatan bouwplank ( akan dibahas terpisah).
v  Persiapan kebutuhan listrik dengan menarik kabel ke jaringan listrik rumah tangga terdekat.
v  Persiapan keamanan, dengan menyediakan orang yang dipercaya untuk menjaga lokasi proyek.